BAB 4, BAB 5 DAN BAB 6 ILMU BUDAYA DASAR

BAB. IV          MANUSIA DAN CINTA KASIH

A.   PENGERTIAN CINTA KASIH
Menurut kamus bahasa Indonesia karya W.J.S. Poerwadarminta, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) saying (kepada), ataupun (rasa) sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih artinya perasaan saying atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian arti cinta dan kasih hampir bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta. Karena itu cinta kasih dapat diartian sebagai perasaan suka (saying) kepad seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.
Walaupun cinta kasih mengandung arti hampir bersamaan, namun terdapat perbedaan juga antara keduanya. Cinta lebih mengandung pengertian mendalamnya rasa, sedangkan kasih lebih keluarnya; dengan kata lain bersumber dari cinta yang mendalam itulah kasih dapat diwujudan secara nyata.
Erich Fromm menyebutkan, bahwa cinta itu terutama member, bukan menerima. Cinta menyatakan unsure-unsur dasar tertentu , yaitu :
·         Pengasuhan : contohnya cinta seorang ibu pada anaknya
·         Tanggung jawab : sesuatu tindakan yang sama sekali suka rela yang dalam kasus hubungan ibu dan anak bayinya
·         Perhatian : memperhatikan bahwa pribadi lain itu hendaknya berkembang dan membuka diri sebaimana adanya
·         Pengenalan : Keinginan untu mengetahui rahasia manusia.
Dr.Sarlito W.Sarwono mengatakan bahwa cinta memeliki 3 unsur yaitu :
·         Ketertarikan : adanya perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas untuk dia.
·         Keintiman : adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa antara anda dengan dia sudah tidak ada jarak.
·         Kemesraan : adanya rasa ingin membelai atau dibelai, ataupun rasa ingin lebih disayang.
Selanjutnya Dr. Sarlito W.Sarwono mengemukakan, bahwa tidak semua unsure cinta itu sama kuatnya.
Dr.Abdullah Nasih Ulwan dalam bukunya manajemen cinta. Cinta adalah perasaan jiwa dan gejolak hati yang mendorong seseorang untuk mencintai kekasihnya dengan penuh gairah, lembut, dan kasih saying.
Didalam kitab suci Al-Qur’an, ditemui adanya fenomena cinta yang tersembunyi di dalam jiwa manusia. Cinta memiliki tiga tingkatan-tingkatan : tinggi, menengah dan rendah. Tingkat cinta tersebut diatas adalah berdasarkan firman Allah dalam surah At-Taubah ayat 24 yang artinya sebagai berikut :
“katakanlah : jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai; adalah lebih kamu cintai dari pada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalanNya, maka tunggulah samapi Allah mendatangkan keputusanNya. Dan Allah tidak member petunujk epada orang-orang fasik”.
Cinta tingkat tertinggi adalah cinta kepada Allah, Rasulullah dan berjihad di jalan Allah. Cinta tingkat menengah adalah cinta kepada orang tua, anak, saudara, istri/suami dan kerabat. Cinta tingkat terendah adalah cinta yang lebih mengutamakan cinta keluarga, kerabat, harta dan tempat tinggal.
Bagi setiap umat Islam yang bertaqwa, sudah menjadi keharusan bahwa cinta kepada Allah, pada Rasulullah dan berjihad dijalan Allah, adalah cinta yang tak akan ada duanya. Dalam cinta menengah tampak jelas, jika bukan disebabkan perasaan kasih sayang yang ditanamkan oleh Tuhan dalam hati, sepasang suami istri, tentu tidak terbentuk keluarga, tentu tidak akan terbentuk keluarga, tak akan terbentuk keturunan, tak akan terwujud asuhan, bimbingan dan pendidikan terhadap anak. Cinta tingkat terendah cinta yang paling keji, hina dan merusak rasa kemanusiaan. Bentuknya beraneka ragam misalnya :
Cinta kepada Thagut. Thagut adalah syetan, atau sesuatu yang disembah selain Tuhan. Dalam surah Al-Baqarah Allah berfirman :
“dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah.

Cinta berdasarkan hawa nafsu
Cinta yang lebih mengutamakan kecintaannya pada orang tua, anak, istri, perniagaan dan tempat tinggal.
Hikmah cinta adalah sangat besar. Hanya orang yang telah diberi kefahaman dan kecerdasan oleh Allah sajalah yang mampu merenungkannya. Diantara hikmah-hikmah tersebut adalah :
Sesungguhnya cinta itu adalah merupakan ujian yang berat dan pahit dalam kehidupan manusia, karena setiap cinta akan mengalami berbagai macam rintangan.
Bahwa fenomena cinta yang telah melekat di dalam jiwa manusia merupakan pendorong dan pembangkit yang paling besar di dalam melestarikan kehidupan lingkungan.
Bahwa fenomena cinta merupakan faktor utama didalam kelanjutan hidup manusia, dalam kenal-mengenal antara mereka. Juga untuk saling memanfaatkan kemajuan bangsa.
Fenomena cinta, jika diperhatikan merupakan pengingat yang paling kuat di dalam hubungan antar anggota keluarga, kerukuunan bermasyarat, mengasihi sesame makhluk hidup, menegakkan keamanan, ketentraman dan keselamatan disegala  penjuru bumi.

B.   CINTA MENURUT AJARAN AGAMA

Cinta diri
Manusia senang untuk tetap hidup, mengembangkan potensi dirinya, dan mengaktualisasikan diri. Mencintai segala sesuatu yang mendatangkan kebaikan pada dirinya. Sebaliknya ia member segala sesuatu yang menghalanginya untuk hidup, berkembang dan mengaktualisasikan diri. Membenci segala sesuatu yang mendatangkan rasa sakit, penyakit dan mara bahaya. Al-Qur’an telah mengungkapkan cinta alamiah manusia terhadap dirinya sendiri ini, kecenderungannya untuk  menuntut segala sesuatu yang bermanfaat dan berguna bagi dirinya, dan menghindari dari segala sesuatu yang membahayakan keselamatan dirinya melalui ucapan Nabi Muhammad SAW, bahwa seandainya beliau mengetahui hal-hal ghaib, tentu beliau akan memperbanyak hal-hal yang baik bagi dirinya dan menjauhkan dirinya dari segala keburukan.
Dalam Surah Al-Adiyat, 100:8 menunujukkan kecintaan manusia yang sangat terhadap harta. Kemudian dalam Surah Fushilat, 41:49 menunjukkan kecintaan manusia cinta manusia pada dirinya tidaklah terlalu berlebih-lebihan dan melewati batas.

Cinta kepada sesama manusia
Sesama manusia dapat hidup dengan penuh keserasian dan keharmonisan dengan sesamanya tidak membatasi dirinya, menyeimbangkan cintanya itu dengan cinta dan kasih sayang.  Selain itu bekerja sama dan memberi bantuan dengan sesamanya.
Allah member pujian kepada orang-orang yang berusaha untuk tidak berkebih-lebihan dalam cintanya kepada diri sendiri dan melepaskan diri dari gejala-gejala itu adalah dengan melalui iman, menegakkan sholat, memberi zakat, bersedekah kepada orang yang tak mampu, dan menjauhi segala larangan Allah.
Al-Qur’an juga menyeru kepada orang-orang yang beriman agar saling cinta mencintai seperti cinta mereka kepada mereka sendiri.

Cinta seksual
Dorongan seksual melakukan seuatu fungsi penting, sebab ialah yang bekerja dalam melestarikan kasih sayang, keserasian, dan kerja sama antara suami dan istri. Ia merupakan faktor primer bagi kelangsungan hidup keluarga :
“ Dan tanda-tanda kekuasaan-Nya aialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendir, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih sayana. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda baginya yang berpikir” (QS, Ar-Rum, 30:21)
Dari dorongan seksual terbentuk keluarga, kemudian terbentuk masyarakat dan bangsa. Bangsa-bangsa saling mengenal, kebudayaan berkembang dan ilmu pengetahuan dan industri menjadi maju.
Islam mengakui dorongan seksual dan tidak mengingkarinya. Yang diserukan Islam hanyalah pengendalian dan pengusaan cinta ini, lewat pemenuhan dorongan tersebut melalui perkawinan yang sah.

Cinta kebapakan
Dorongan dalam cinta bapak kepada bapaknya adalah karena mereka sumber kesenangan dan kegembiraan baginya, sumber kekuatan dan kebanggaan, dan merupaan faktor penting bagi kelangsungan peran bapak dan kehidupan dan tetap terkenangnya dia setelah meninggal dunia. Ini terlihat jelas dalam do’a Zakariah as yang memohon kepada Allaj semoga ia dikarunia seorang anak yang akan mewarisi keluarga Ya’qub :  (QS, Maryam, 19:4-6)
Cinta kebapakan dalam Al-Qur’an diisyaratkan dalam kisah nabi Nuh as. Betapa cintanya ia epada anaknya, tampak jelas ketika ia memanggilnya dengan penuh rasa cinta, kasih sayang dan belas kasihan untu naik ke perahuagara tidak tenggelam dan tertelan ombak : (QS, Yusuf, 12:84) dan memohon kepada Allah agar anaknya selamat : (QS, Hud, 11:45)

Cinta kepada Allah
Puncaknya adalah cinta kepada Allah. Tidak hanya dalam shalat, pujian, dan doanya saja tetapi dalalm semua tindakan dan tingkah lakunya mengharapakan ridha darinya :
“Katakanlah : “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosanmu. “Allah maha pengampun lagi maha penyayang”(QS, Ali Imran, 3:31)

Cinta kepada Rasul
Cinta kepada Rasul, yang diutus Allah sebagai rahmah bagi seluruh alam semesta, karena ia ideal sempurna bagi manusia baik dalam tingkah laku, moral, maupun berbagai sifat luhur lainnya.

C.   KASIH SAYANG
Pengertian kasih sayang menurut kamus umum bahasa Indonesia karanga W.J.S. Poerwadarminta adalah perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang. Dalam kasih sayang sadar atau tidak sadar dari masing-masing pihak dituntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran dan saling percaya, saling mengerti, saling terbuka sehingga, keduanya merupakan suatu kesatuan yang bulat dan utuh. Salin itu asih sayang merupakan dasar komunikasi keluarga.
Adanya kasih sayang ini mempengaruhi kehidupan si anak dalam masyarakat. Orang tua dalam meberikan kasih sayangnya bermacam-macam demikian pula sebaliknya. Dari cara pemberian cinta kasih ini dapat dibedakan :
·         Orang tua bersifat aktif anak bersifat pasif
Dalam hal ini orang tua member kasih sayang kepada anaknya dan si anak menerima saja, mengiyakan tanpa memberikan respon.
·         Orang tua bersifat pasif anak bersifat aktif
Dalam hal ini anak berlebih-lebihan memberikan kasih sayang pada orang tuanya, orang tua mendiamkan saja tingah laku si anak, dan tidak memberikan perhatian seperti dilakukan si anak.
·         Orang tua bersifat pasif anak bersifat pasif
Tingkah laku orang tua dan anak sendiri-sendiri, tanpa saling memperhatikan.
·         Orang tua bersifat aktif anak bersifat aktif
Orang tua dan anak saling memberikan kasih sayang dengan sebanyak-banyaknya.

D.   KEMESRAAN
Kemesraaan berasal dari kata dasar mesra, yang artinya perasaan simpati yang akrab,. Kemesraan ialah hubungan yang akrab, baik antara pria dan wanita yang sedang di mabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga.
Filsuf Rusia, Salovjef dalam bukunya makna kasih mengatakan “Jika seorang pemuda jatuh cinta pada seorang gadis secara serius, ia terlempar keluar dari cinta diri. Ia mulai hidup unyu orang lain”.
Oleh William Shakespeare dijabarkan secara indah dalam kisah “Romea dan Juliet”, bila di Indonesia kisah Roro mendut dan Pronocitro.
Yose Ortage Y Gasset dalam novelnya “On Love”, mengatakaan “dikedalaman sanubarinya seorang pencinta merasa dirinya bersatu tanpa syarat dengan objek cintanya. Persatuan bersifat kebersamman yang mendasar dan melibatkan seluruh esistensinya”. Selanjutnya ia mengatakan, bahwa pencinta tidaklah kehilangan pribadinya dalam aliran enersi cinta tersebut, malahan pribadinya akan diperkaya dan dibebaskan.

E.   PEMUJAAN
Pemujaan adalah salah satu manifestasi cinta manusia kepada Tuhannya yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi ritual. Seperti dalam surah Al-Furqon ayat 59-60 yang menyatakan “ Dia yang menciptakan langit dan bumi beserta apa-apa yang ada diantara keduanya dalam enam rangkaian masa, kemudian dia bertahta di atas singgasana-Nya. Dia Maha Pengasih, maka tanyakanlah kepada-Nya tentang soal-soal apa yang perlu diketahui”, selanjutnyaayat 60 “ Bila dikatakan kepada mereka, sujudkan kepada Tuhan yang Maha Pengasih “.
Kemudian dalam Surah Al-Mu’minin ayat 98 dinyataan, “ Dan aku berlindung kepada-Mu. Ya Tuhanku, dari kehadirannya di dekat ku”.
Dlam surah An-Nur ayat 41 antara lain menyatakan, “ Apakah engkau tidak tahu bahwasannyaAllah itu dipuja oleh segala yang ada di bumi dan di langit..”.

F.    BELAS KASIHAN
Dalam surat Yohanes dijelaskan ada tuga macam cinta. Cinta agape iyalah cinta manusia kepada Tuhan, Cinta philia ialah cinta kepada ibu bapak(orang tua) dan saudara, dan ketiga cinta Amor/eros ialah cinta antara pria dan wanita.
Disamping itu masih ada cinta lagi yaitu cinta terhadap sesama yang merupakan perpaduan antara cinta agape dan cinta philia. Cinta sesama ini diberikan istilah belas kasihan untuk membedakan antara cinta kepada orang tua, pria-wanita, dan cinta kepada Tuhan.
Dalam cinta sesama dipergunakan belas kasihan, karena cinta disini bukan karena cakapnya, kayanya, cantiknya, pandainya, melainkan kerena penderitaanya. Penderitaan ini mengandung arti luas. Mungkin tua, sakit-sakitan, yatim, yatim-piatu, penyakit yang diderita, sebagainya. Jadi kata kasihan atau rahmah berarti bersimpati kepada nasib atau keadaan yang diderita orang lain.
Dalam surah Al-Qolam ayat 4, maak manusia menaruh belas kasihan keapda orang lain, karena belas kasihan adalah perbuatan orang yang berbudi, Sedangkan orang yang berbudi sangat dipuji oleh Allah SWT.

Cara menumpahkan belas kasihan
Yang perlu kita kasihani adalah : Yatim, yatim-piatu, orang-orang jompo yang tidak memiliki ahli waris, pengemis yang benar-benar tidak mapu bekerja, dan lain sebagainya.
Berbagai macam cara orang memberikan belas kasihan tegantung situasi dan kondisi. Ada yang membrikan uang, makanan, barang dan lain sebagainya.

G.  CINTA KASIH EROTIS

Pertama cinta kasih erotis kerap kali dicampurbaurkan dengan pengalaman yang eksplosif beruapa jatuh cinta, yaitu keruntuhan tiba-tiba tembok yang sampai pada waktu itu terdapat diantara dua orang yang asing satu sama lain.
Dalam cinta kasih erotis terdapat eksklusivitas yang tdiak terdapat dalam cinta kasih persaudaraan dan cinta aksih keibuan. Ciri-ciri eksklusif dalam cinta kasih erotis ini perlu dibicarakan lebih lanjut. Kerap kali eksklusivitas dalam cinta kasih erotis disalah tafsirkan dan diartian sebagai suatu ikatan hak milik.
Cinta kasih erotis apabila ia benar-benar cinta kasih, mempunyai satu pendirian yaitu bahwa seseorang sungguh-sungguh mencintai dan mengasihi dengan jiwanya yang sedalam-dalamnya, dan menerima pribadi orang lain (wanita ataupun pria) dengan jiwa yang sedalam-dalamnya.
Dengan demikian maka, baik pandangan bahwa cinta kasih erotis kerupakan atraksi individual belaka maupun pandangan bahwa cinta kasih erotis tidak lain daripada perbuatan kemauan, kedua-duanya benar atau lebih tepat jika dikatakan bahwa tidak terdapat pada satu, juga tidak pada yang lain.

























BAB. V                   MANUSIA DAN KEINDAHAN

A.   KEINDAHAN
Kata keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus,pemai,cantik,elok,mole, dan sebagainya. Keindahan indentik dengan kebenaran. Keindahan juga bersifat universal, artinya tidak terkait oleh selera perseorangan, waktu dan tempat, selera mode, kedaerahan atau lokal.
a.       Apa Keindahan Itu ?
Keindahan itu suatu konsep abstrak yang tidak dapat dinikmati karena tidak jelas. Keindahan itu jelas apabila dihubungkan dengan sesuatu yang berwujud atau suatu karya.
Menurut The Liang Gie dalam bukunya “Garis Besar Estetika”. Menurut asal katanya, dalam bahasa Inggris keindahan itu diterjemahkan dengan kata “beautiful” dalam bahasa Perancis “beau, sedang dalam bahsa Itali dan Spanyol “bello” berasal dari kata latin “bellum”. Akar katanya “bonum” yang berarti kebaikan, kemudian mempunyai bentuk pengecilan menjadi “bonellum” dan akhirnya diperpendek sehingga ditulis “bellum”.
Perbedaan menurut luasnya pengertian keindahan yaitu :
a)      Keindahan dalam arti yang luas
b)      Keindahan dalam arti esetis murni
c)      Eindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan pengelihatan
Plato misalnya menyebut tentang watak yang indah dan hokum yang indah, sedangkan Aristoteles merumuskan keindahan sebagai sesuatu yang selain baik juga menyenangkan. Plotinus menulis tentang ilmu yang indah dan kebijakan yang indah. Tapi bangsa Yunani juga mengenal pengertian keindahan dalam arti estetis yang disebutnya “symetria” untuk keindahan berdasarkan pengelihatan (karya pahat dan arsitektur) dan harmonia untuk keindahan berdasarkan pendengaran (music). Jadi pengertian keindahan yang seluas-luasnya meliputi :
a)      Keindahan Seni
b)      Keindahan Alam
c)      Keindahan Moral
d)     Keindahan Inteletual
Keindahan pada dasarnya adalh sejumlah kwalita pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal. Kwalita yang paling sering disebut adalah kesatuan (unity), keselaran (harmony), kesetangkupan (symmetry), kesetimbangan (balance), perlawanan (contrast).
Filsuf dewasa ini merumuskan keindahan sebagai satu kesatuan yang terdapat antara penerapan-penerapan inderawi kita (beauty is unity of formal relations of our sense perceptions).
Filsuf abad pertengahan Thomas Aquinos (1225-1274) mengatakan bahwa keindahan adalah sesuatu yang menyenangkan bilamana dilihat.
b.      Nilai Estetik
The Liang Gie menjelaskan bahhwa pengertian keindahan dianggap sebagai salah satu jenis nilai seperti halnya nilai moral, nilai ekonomi, nilai pendidikan dan sebagainya. Nilai yang berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan disbut niali estetik.
Dalam dictionary of sociology and related sciences diberikan perumusan tentang value yang lebih terinci lagi sebagai berikut :
“The believed capacity of any object to satisfy a human desire. The quality of any object which causes it to be interest to an individual or a group”. (kemampuan yang dipercaya ada pada sesuatu benda untuk memuaskan suatu keinginan manusia. Sifat dari sesuatu benda yang menyebabkan menarik minat seseorang atau sesuatu golongan).
Penggolongan nilai yang penting adalah nilai ekstrinsik dan nilai intrinsik . Nilai ekstrinsik adalah sifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal lainnya (instrumental/contributory value), yakni nilai yang bersifat sebagai alat atau membantu. Nilai instrinsik adalah sifat baik dari benda yang bersangkutan, atau sebagai suatu tujuan, ataupun demi kepentingan benda itu sendiri.
Contoh :
o   Puisi , bentuk puisi yang terdiri dari bahasa, diksi, baris, sajak, irama, itu disebut nilai ekstrinsik. Sedangkan pesan yang ingin disampaikna kepada pembaca melalui (alat benda) puisi disebut nilai ekstrinsik.

c.       Kontemplasi dan Ekstansi
Keindahan yang didasarkan pada selera seni didukung oleh faktor kontemplasi dan ekstansi. Ekstansi adalah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan dan menikmati sesuatu yang indah. Kontemplasi adalah dasar dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah.
Apabila kontemplasi dan ekstansi dihubungkan dengan kreativitas, maka kontemplasi itu faktor pendorong untuk menciptakan keindahan, sedangkan ekstansi merupakan faktor pendorong untuk merasakan, menikmati keindahan.
d.      Apa sebab manusia menciptakan keindahan ?
Keindahan itu pada dasarnya adalah alamiah. Alam ciptaan Tuhan. Ini berarti bahwa keindahan itu ciptaan Tuhan. Alamiah artinya waja, tidak berlebihan tidak pula kurang.
Berikut ini akan dicoba menguraian alas an/motivasi dan tujuan seniman :
1.      Tata nilai yang telah usang
2.      Kemerosotan zaman
3.      Penderitaan manusia
4.      Keagungan Tuhan

e.       Keindahan menurut pandangan romantik
Dalam buku AN Essay on Man (1954), Ems Cassier mengatakan bahwa arti keindahan tidak pernah selesai diperdebatkan. Meskipun demikian, kita dapat menggunakan kata-kata penyair romantik John Keats (1795-1821) sebagai pegangan. Dalam Endymion dia berkata :
A thing og beauty is a joy forever
its loveliness iscreases; it will never pass into nothingness
Dia mengatakan, bahwa sesuatu yang indah adalah keriangan selama-lamnya, kamolekannya bertambah, dan tidak pernah berlalu ke ketiadaan.
Mengenai keindahan, Coleridge mengutip Shakespeare (1564-1616) dalam karyanya midsummer night : “Thing base and vile holding no quality/love can transpose to form and dignity” , yaitu sesuatu yang rendah dan tidak mempunyai nilai, dapat berubah dan menjadi berarti.

B.   RENUNGAN
Renungan berasal dari kata renung : artinya diam-diam memikirkan sesuatu atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil merenung. Dalam merenung untuk menciptakan seni ada beberapa teori. Teori-teori itu ialah : teori pengungkapan, teori metafisik dan teori psikologik

a)      Teori Pengungkapan
Teori ini terutama bertalian dengan apa yang dialami oleh seorang seniman ketika menciptakan  suatu karya seni. Pengungkapan itu berwujud gambaran angan-angan, dan pengungkapan berarti juga menciptakan seni dalam dirinya tanpa perlu adanya kegiatan jasmaniah keluar.

b)      Teori Metafisik
Teori ini merupakan salah satu teori tertua yakni berasal dari Plato dan karya-karya tulisannya untuk sebagian membahas estetik filsafati, konsepsi keindahan dan teori seni.

c)      Teori Psikologis
Para filsuf yang bergerak diatas taraf manusiawi dengan konsepsi-konsepsi tentang ide tertinggi atau kehendak semesta umumnya tidak memuaskan, karena terlampau abstra dan spekulatif.

C.   KESERASIAN
Keserasian berasal dari kata serasi dan dari kata dasar rasi, artinya cocok, kena benar, dan sesuai benar. Kata cocok, kena dan sesuai itu mengandung unsur perpaduan, pertentangan, ukuran, dan seimbang.
Filsuf Inggris Herbert Read merumuskan defininsi, bahwa keindahan adalh kesatuan dan hubungan-hubungan bentuk yang terdapat di antara penerapan-penerapan inderawi kita (beauty is unity of formal relations among our sence perceptions).
a.       Teori Objektif dan Teori Subjektif
Teori objektif berpendapat, bahwa keindahan atau ciri-ciri yang mencipta nilai estetik adalah sifat (kualita) yang memang telah melekat pada bentuk indah yang bersangkitan, terlpeas dari orang yang mengamatinya.
Teori subjektif, menyatakan bahwa ciri-ciri yang menciptakan keindahan suatu benda itu tidak ada, yang ada hanya perasaan dalam diri seseorang yang mengamati suatu benda.

b.      Teori Perimbangan
Teori perimbangan bertahann sejak abad 5 sebelum Masehin sampai abad 17 di Eropa. Teori tersebut runtuh karena desaakan dari filsafat empirisme dan aliran-aliran termasuk didalamnya seni.
Teori perimbangan tentang keindahan dari bangsa Yunani Kuno dulu dipahami pula dalam arti yang lebih terbatas, yakni kuantitatif yang diungkapkan dengan angka-angka. Keindahan dianggap sebagai kualita dari benda-benda yang disusun (yakni mempunyai bagian-bagian). Hubungan dari bagian-bagian yang menciptakan keindahan dapat dinyatakan sebagai perimbangan atu perbandingan angka-angka.   

BAB. VI          MANUSIA DAN PENDERITAAN

A.   PENGERTIAN PENDERITAAN
Penderitan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin, atau lahir batin.
Bai dalam Al-Qur’an maupun kitab suci agama lain banyak surat dan ayat yang menguraikan tentang penderitaan. Hal itu misalnya dalam surat Al-Insyiqoq :6 dinyatakan “manusia ialah makhluk yang hidupnya penuh perjuangan”.
B.   SIKSAAN
Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rohani. Akibat siksaan yang dialami seseorang, timbulah penderitaan.
Dalam surat Al-Ankabut ayat 40 menyatakan :
“masing-masing bangsa itu kami siksa dengan ancaman siksaan, karena dosa-dosanya. Ada diantaranya kami hujani dengan batu-batu kecil seperti kaum Aad, ada yang digoncang dengan halilintar bergemuruh dahsyat seperti kaum Tsamud, ada pula yang kami tengglamkan seperti kaum Nuh. Dengan siksaan itu Allah tidak akan menganiaya mereka, namun mereka jualah yang menganiaya diri sendiri, karena dosa-dosanya.”
Siksaan yang sifatnya psikis, misalnya kebimbangan, kesepian dan ketakutan .
·         Kebimbangan dialami oleh seseorang bila ia pada suatu saat tidak dapat menetukan pilihan mana yang akan diambil.
·         Kesepian dialami oleh seseorang merupakan rasa sepi dalam dirinya sendiri atau jiwanya walaupun ia dalam lingkungan yang ramai.
·         Ketakutan merupakan bentuk lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin.
Banyak sebab yang menjadikan seseorang mengalami ketakutan :
1.      Claustraphobia dan Agoraphobia
Claustrophobia adalah rasa takut terhadap ruang tertutup. Agoraphobia adalah rasa takut terhadap ruang terbuka.
2.      Gamang
Merupakan ketuktan berada di tempat tinggi.
3.      Kegelapan
4.      Kesakitan
5.      Kegagalan

Apa yang menyebaban seseorang menjadi phobia ?
Ahli-ahli menulis mempunyai pendapat yang berbeda-beda dan banyak penderita yang mempunyai teori tentang asal mula ketakutan mereka.
Umumnya ada pula aliran tentang penyebab phobia. Ahli-ahli ilmu jiwa cenderung berpendapat bahwa phobia adalah suatu gejala dari suau problema psikologis yang dalam, yang harus ditemukan, dihadapi, dan ditaklukan sebeum phobianya akan hilang. Sebaliknya ahli-ahli yang merawat tingkah laku percaya bahwa suatu phobia adalah problemanya dan tidak perlu menemukan sebab-sebabnya supaya mendapatkan perawatan dan pengobatan.

C.   KEKALUTAN MENTAL
Kekalukan mental dapat dirumuskan sebagai gangguan kejiwaan akibat ketida mampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah sangat kurang wajar.
Gejala-gejala permulaan bagi seseorant yang mengalami kekalutan mental adalah :
a.       Nampak pada jasmani yang sering merasa pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung.
b.      Nampak pada kejiwaannya dengan merasa cemas, ketakuta, patah hati, cemburu, mudah marah
Tahap-tahap gangguan kejiwaan adalah :
a.       Gangguan kejiwaan Nampak dalam gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun rohani
b.      Usaha mempertahankan diri dengan cara negative
c.       Kekalutan merupakan titik parah yang bersangkutan mengalami gangguan
Sebab-sebab timbulnya kekuatan mental, dapat banya disebutkan antara lain :
a.       Kepribadian lemah
b.      Terjadinya konflik sosial budaya
c.       Cara pematangan batin
Proses-proses kekalutan mental yang dialami oleh seseorang pendorongnya kea rah :
·         Positif : trauma (luka jiwa) yang dialami dijawab secara baik sebagai usaha agar tetap survive dalam hidup
·         Negatif : trauma yang dialami diperlarut atau diperturutkan, sehingga yang bersangkutan mengalami frustasi
Frustasi yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang diinginkan. Bentuk frustasi antara lain :
1)      Agresi berupa kemarahan yang meluap-luap akibat emosi tidak terkendali
2)      Regresi berupa kembali pada pola reasi primitive atau kekanak-kanakan
3)      Fiksasi berupa peletakkan atau pembatasan pada satu pola sama (tetap)
4)      Proyeksi berupa usaha melemparkan atau memproyeksikan kelemahan dan sikap-sikap sendiri yang negative kepada orang lain
5)      Identifikasi berupa menyamakan diri dengn orang yang sukses dalam imajinasinya
6)      Narsisme berupa cinta pada diri sendiri yang berlebihan
7)      Autisme berupa gejela menutup diri secara total dari dunia
Penderita kekalutan mental benyak terdapat dalam lingkungan seperti :
1)      Kota-kota besar
2)      Anak-anak usia muda
3)      Wanita
4)      Orang yang tidak beagama
5)      Orang yang mengejar materi

D.   PENDERITAAN DAN PERJUANGAN
Penderitaan dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi konsekwensi manusia hidup, ditaksdirkan bukan hanya untuk bahagia, melainan juga menderita. Allah berfirman dalam surat Arra’du ayat 11 , bahwa Tuhan tidak akan merubah nasib seseorang kecuali orang itu sendiri yang berusaha merubahnya.

E.   PENDERITAAN, MEDIA MASA DAN SENIMAN 
Media masa merupakan alat yang paling tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa –peristiwa penderitaan manusa secara cepat kepada masyarakat. Dengan demikian masyarakat dapat segera menilai untuk menentukan sikap antara sesame manusia terutama bagi yang merasa simpati.

F.    PENDERITAAN DAN SEBAB-SEBABNYA

A.    Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia

Perbuatan buruk antar sesama manusia maka manusia lain menjadi menderita, antara lain :

1.      Pembantu rumah tangga yang diperkosa, disekap, disiksa oleh majikan
2.      Perbuatan orang tua menganiaya anak kandungnya
3.      Perbuatan buruk para pejabat pada zaman Orde Lama
Perbuatan buruk manusia terhadap lingkungannya, antara lain :

1.      Banjir dan tanah longsorr dari penghunian liat hutan lindung
2.      Kurang control terhadap tangki-tangki penyimpanan gas-gas sehingga gas bocor dan memenuhi serta mengotori daerah sekitarnya

B.     Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan / azab Tuhan
1.      Seorang anak laki-laki yang buta sejak lahir
2.      Nabi Ayub mengalami siksaan Tuhan
3.      Tenggelamnya kapal Fir’aun di laut Merah


G.  PENGARUH PENDERITAAN
Orang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif dan sikap negatif .
Sikap positif  yaitu optimis mengatasi penderitaan hidup yaitu kreatif, tidak mudah menyerah. Sedangkan Sikap negatif yaitu sikap menyesal yaitu sikap kecewa, putus asa.






















STUDI KASUS KEKERASAN
Kasus Kekerasan Seksual JIS Dinilai Bukti Pengaruh Opini Publik


                                                                                                                                         
Setelah pemeriksaan selama 10 jam, guru Jakarta International School (JIS) Neil Bantleman dan Ferdinant Tjiong resmi ditahan pada Senin 14 Juli 2014 kemarin. Penahanan itu terkait dugaan pelecehan seksual di terhadap anak di bawah umur.

Liputan6.com, Jakarta - Kasus dugaan kekerasan seksual anak di Jakarta International School (JIS), dinilai salah satu bukti opini publik berhasil merekayasa fakta peristiwa yang sesungguhnya terjadi. Penilaian ini menyusul vonis 2 guru JIS, Ferdinant Tjong dan Neil Bantleman, serta 5 pekerja kebersihan PT ISS dalam dugaan pelecehan seksual di JIS.

Guru Besar Fakultas Psikolog Universitas Atmadjaya Jakarta Irwanto menilai, kasus JIS sangat aneh jika dibandingkan kasus pelecehan seksual lain yang dampaknya jauh lebih besar. Publik dan aparat penegak hukum diarahkan untuk menghakimi JIS secara cepat dengan opini yang terstruktur dan massif.

"Opini publik yang begitu luar biasa menghakimi JIS ikut menentukan putusan di dalam ruang sidang. Semoga majelis banding tidak terpengaruh opini publik, tapi benar-benar mengungkap kebenaran yang sesungguhnya," ujar Irwanto, Senin (13/4/2015).

Menurut Irwanto, kondisi itu yang tidak disadari sebagian penegak hukum, di mana mereka malah ikut terjebak dalam pusaran dugaan rekayasa. Para penegak hukum sudah punya target, yakni segera menemukan pelakunya, lalu menghukum dan memenjarakan.

"Bukti-bukti yang digunakan untuk menjerat pekerja kebersihan ISS dan 2 guru JIS itu sangat lemah. Keterangan saksi korban yang masih di bawah 10 tahun harus diuji lagi. Anak itu harus didampingi psikolog dan hasilnya masih harus diuji lagi oleh seorang psikolog. Jadi, proses penyidikan dalam kasus ini yang demikian cepat menjadi tidak lazim dan sangat aneh," ucap Irwanto.

Irwanto menyebut, dengan melihat rekaman video saat rekonstruksi penyidik di JIS, saksi korban masih tetap bermain. Dia dengan ceria berlarian dan tidak terganggu saat polisi dan orangtuanya mencari lokasi kejadian. Hal ini menunjukkan anak itu tidak memiliki rasa trauma sama sekali, padahal ada kejadian yang dialaminya di sekolah itu.

"Saya sudah melihat rekaman videonya. Kalau anak korban kekerasan seksual berkali-kali akan sangat trauma, bila datang ke tempat dia disakiti," ucap dia.

Irwanto menilai, digunakannya JIS sebagai panggung bagi pihak-pihak tertentu semakin terlihat, dengan adanya gugatan US$ 125 juta oleh ibu pelapor. Bahkan, si ibu sampai harus merevisi nilai gugatannya dari sebelumnya US$ 12,5 juta kepada JIS.

Munculnya gugatan senilai triliunan rupiah yang hampir berbarengan dengan laporan kasus itu ke polisi, menurut Irwanto, menjadi bukti kuatnya unsur dugaan rekayasa dalam kasus JIS.

RekayasaSistematis

Tak cuma Irwanto, kekecewaan juga diungkapkan Koordinator Kontras Haris Azhar. Menurut dia, kepolisian telah menggunakan hukum untuk mengadudomba Kejaksaan Agung dan majelis hakim. Hal ini terbukti dari putusan hakim yang menggunakan seluruh materi BAP dalam memutuskan pidana kepada pekerja kebersihan ISS dan 2 guru JIS.

"Tuduhan kekerasan seksual terhadap 3 siswa JIS adalah sebuah rekayasa sistematis. Prosesnya yang begitu singkat dan informasi yang berubah-ubah menjadi bukti bahwa kasus ini murni kriminalisasi dengan motif utama materi," ujar Haris.

Menurut Haris, dari pantauan Kontras, persidangan terhadap pekerja kebersihan ISS dan 2 guru JIS hanya menguatkan cerita dalam BAP. Sementara fakta-fakta lain dari saksi dan ahli selalu diabaikan. Bahkan, munculnya fakta media yang mengungkap tidak adanya kekerasan seksual terhadap salah satu korban juga diabaikan.

Pada Kamis 2 April 2015, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang diketuai Nuraslam Bustaman, dengan anggota Achmad Rivai dan Baktar Jubri Nasution menjatuhkan vonis bersalah kepada 2 terdakwa kasus ini yang merupakan guru JIS, Ferdinant Tjong dan Neil Bantleman. Keduanya dihukum pidana penjara selama 10 tahun dan membayar denda Rp 100 juta subsider 6 bulan kurungan.

Sementara 5 pekerja kebersihan PT ISS yang juga jadi terdakwa kasus kekerasan seksual JIS, divonis pidana 7 sampai 8 tahun penjara. Mereka adalah Agun Iskandar, Zainal Abidin, Syahrial, Afriska, dan Virgiaman Amin. Orang-orang miskin ini juga diwajibkan membayar ganti rugi sebesar Rp 100 juta subsider 6 bulan kurungan. (Rmn)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

TRAPDOOR DAN BACTERIA

Evolutionary Computing (Algoritma Genetika)

Siklus Hidup ITIL / ITSM Lifecycle