Pembuatan Desain Grafis

DESAIN GRAFIS

PEMBUATAN DESAIN GRAFIS


BELAJAR DESAIN GRAFIS

1. Kenali cara belajar anda terlebih dahulu.
Inilah bagian tersulit dari belajar desain grafis secara otodidak, mengenali cara belajar yang tepat dan efisien. Perlu disadari bahwa cara belajar setiap orang berbeda, sebagian orang mungkin lebih suka belajar desateori baru kemudian mengikuti tutorial. Sebagian lain mungkin akan melewatkan teori dan langsung pada praktek. Sebagian mungkin lebih nyaman dengan membaca studi kasus dari sebuah projek. Kenali juga media belajar desain grafis yang cocok buat Anda. Apakah Anda lebih suka belajar desain grafis lewat video, tutorial tertulis, atau mungkin lewat buku? Apakah Anda lebih nyaman dengan pembahasan yang detail atau yang sifatnya teknis, langsung praktek? Ya tentunya yang bisa menjawab pertanyaan itu adalah diri Anda sendiri.
So, bagaimana cara mengenali cara belajar desain grafis kita sendiri? Silakan bereksperimen dengan mencoba semua cara lalu evaluasi hasilnya. Langkah ini mungkin membutuhkan waktu lama, tapi setelah ini dikuasai, proses belajar desain grafis Anda akan lebih mudah. Nah itu yang pertama, kemudian selanjutnya bagaimana ? Simak pada sesi kedua dibawah ini.
2. Cari Guru / Tentor yang Profesional
Belajar Desain Grafis sendiri artinya Anda memiliki sedikit bahkan tidak ada kesempatan untuk bertanya. Cara terbaik adalah menghindari kondisi yang memungkinkan ini terjadi. Usahakan Anda belajar desain grafis dari Guru / Tentor terbaik yang bisa mengajarkan dengan mudah dan jelas. Jangan belajar desain grafis dari orang yang tidak berpengalaman (pemula) pengetahuannya yang terbatas mungkin malah menyeret Anda ke teknik-teknik yang sebetulnya tidak praktis atau malah tidak berguna. Lebih baik belajar langsung dari Pakar desain grafis / Ahlinya yang sudah berpengalaman di bidang Industi Kreatif. 
3. Mulai dari garis besar baru menuju detail
Di sekolah atau perguruan tinggi bisa belajar desain grafis  dengan panduan kurikulum yang sifatnya mengikat. Materi belajar desain grafis dimulai dari tingkat awal dan berangsur-angsur makin tinggi. Ketika belajar desain grafis otodidak, kita mengatur sendiri apa yang akan dipelajari. Sebaiknya mulailah dengan mempelajari garis besar untuk memahami peran setiap materi.
Misalnya Anda ingin belajar desain grafis yaitu mendesain sebuah theme wordpress yang saat ini lagi buming dengan fitur yang powerfull. Secara garis besar, biasanya desain theme dimulai dari desain mockup di Photoshop, konversi ke html/css, baru konversi ke theme dengan php dan codex wordpress. Jadi, yang perlu Anda lakukan adalah memahami teknik dasar Photoshop, html dan css, baru php dan codex wordpress. Dengan memahami alur ini, proses belajar akan lebih terarah dan tentunya menghemat waktu.
4. Jangan banyak bertanya, manfaatkan Internet
Di dunia internet ada banyak orang yang baik hati dan berbagai ilmu dengan ketulusan hati mereka. Mereka menulis tutorial gratis, artikel gratis, software gratis, buku gratis, dan banyak lagi. Itu dilakukan karena memang mereka bisa dan mereka mau. Ini bukan berarti bahwa Anda bisa begitu saja menyuruh mereka. Biasakan untuk selalu mencari solusi permasalahan Anda sendiri.
Jika ada masalah ketika belajar desain grafis, mulailah dengan mencari pertanyaannya di Google. Mudah saja, tinggal tuliskan pertanyaannya.
5. Bergabung dengan Komunitas Desain Grafis
Komunitas yang baik biasanya aktif jika ada diskusi baru, penemuan baru, teknik baru dll. Sebelum bertanya, pastikan Anda telah mencari di arsip lama. Menanyakan pertanyaan yang sudah ada bisa jadi membuatnya dianggap spammer. Biasakan juga untuk ikut aktif berdiskusi di pertanyaan-pertanyaan. Ingat bahwa tujuan forum adalah sharing, bukan untuk kita pribadi. Jadi kita harus tahu posisi kita dan kepada siapa kita bertanya, karena tujuan utama dari sebuah komunitas desain grafis adalah Sharing. Komunitas atau forum bisa Anda jumpai di situs-situs tertentu, misalnya. Forum “Komunitas Desain Grafis Indonesia”, “Kaskus” dan masih banyak lagi yang lainnya.
6. Hindari pengalih perhatian
Perhatikan apa saja faktor yang bisa mengganggu proses belajar desain grafis Anda. Faktor ini mungkin saja facebook, twitter, email, atau orang-orang di sekitar. Jika Anda harus sendirian, silakan pindah ke kamar tertutup, yang bisa fokus dengan tujuan tujuan utama Anda yaitu ingin belajar desain grafis secara otodidak. Kami yakin Anda akan bisa konsentrasi dan menemukan jawaban untuk permasalahan belajar Desain Grafis secara otodidak.





















TUTORIAL PHOTOSHOP : MEMBUAT TYPOGRAPHY POTRAIT DENGAN PHOTOSHOP


Langkah 1
Masukan gambar/foto ke dalam photoshop yang sudah anda siapkan

Langkah 2
Kita akan buat seleksi menggunakan Pen Tool yang sudah tersedia di toolbox photoshop sebelah kiri bawah

Langkah 3
Cobalah memulai seleksi menggunakan pen tool tersebut. Ke area iron man

Langkah 4
Jika seleksi menggunakan pen tool tadi sudah selesai, kemudian lanjut masih menggunakan tool tadi lalu anda klik kanan di tempat yang sudah diseleksi tadi dan pilih make selection


 Berikan nilai 0 pada feather radius


Langkah 5
Seleksi sudah terlihat, kemudian duplikat untuk layer background yah, tapi ingat seleksi yang tadi jangan sampai hilang

Langkah 6
Sekaarang kita mulai dengan text tool untuk membuat tipografi nya

Langkah 7
Buatlah text yang tersusun rapih seperti gambar dibawah, kemudian jangan lupa diperhatikan juga tipografi nya, disitu terlihat besar kecilnya font berbeda-beda

Langkah 8
Setelah text tadi tersusun lalu seleksi semua layer text tadi. Ingatt hanya layer text saja yang diseleksi

Langkah 9
Layer text sudah diseleksi kemudian kita gabung layer tersebut dengan cara, pergi ke menu layer – merge layer ( CTRL + E) 

Langkah 10
Stelah layer text tergabung kemudian atur opacity pada layer text tersebut menjadi 30 %

Langkah 11
Kemudian arahkan mouse ke jendela layer text, lalu tekan CTRL + klik dijendela layer text tersebut

Langkah 12
Sekarang ke Layer 1, kemudian duplikat di layer 1 tersebut



Jika berhasil terlihat digambar dibawah ini terdapat layer 2 yang sudah barusan diduplikat


Langkah 13
Matikan visibility eye pada layer yang sudah dipilih seperti terllihat pada gambar dibawah ini. Kemudian buatlah layer baru dan beri warna hitam delayer baru tersebut

Langkah 14
Jika sudah, lalu ke pengaturan warna pada black & white. Berikan pada layer 2


Atur parameter balck & white tsb seperti gambar dibawah


Langkah 15
Masih di Layer 2, setelah itu berikan pengaturan lagi pada brightness/contrast

Langkah 16
Atur kembali parameternya untuk Brightness/contrast teersebut



Inilah hasilnya












REFERENSI





Komentar

Postingan populer dari blog ini

TRAPDOOR DAN BACTERIA

Evolutionary Computing (Algoritma Genetika)

Siklus Hidup ITIL / ITSM Lifecycle