Perkembangan Desain Grafis

DESAIN GRAFIS

PERKEMBANGAN DESAIN GRAFIS

Perkembangan desain grafis di Indonesia dan dunia juga perlu Anda tahu lebih dalam lagi. Banyak sejarah dunia yang akhirnya menjadi tokoh pencipta serta yang mempopulerkan desain grafis.  Salah satunya yaitu percetakan William Morris Kelmscott yang telah berkarya dari tahun 1891 hingga 1896. Karya yang telah dipublikasikan seperti buku berjudul “Arts and Crafts”.
Kemudian ada Henry Cole yang menjadi pelopor rakyat Inggris dalam meyakinkan pemerintahnya mengenai pentingnya desain. Hal tersebut dibuktikan didalam sebuah jurnal yang diberi judul “Journal of Design and Manufactures”.
Buku “Raffe’s Graphic Design” merupakan buku pertama dengan menggunakan istilah Desain Grafis  yang diterbitkan pada tahun 1927. Kata Desain Grafis sendiri pertama muncul pada tahun 1922 dalam sebuah esai “New Kind of Printing Calls for New Design”,  dan William Addison Dwiggins, sebagai desainer buku Amerika. Aliran konstuktivisme di Uni Soviet pada tahun 1920, beranggapan bahwa seni pada individu tidak ada gunanya dan lebih suka membuat sesuatu yang bisa diterapkan di dunia nyata. Mereka mendesain perangkat teater, bangunan, poster, pakaian, kain, logo, perabot, dan lain sebagainya.
Melihat hal ini, sudah terbukti bahwa perkembangan desain grafis di Indonesia dan dunia sangat luas. Pasti banyak sekali negara yang memiliki ahli desain grafis. Perkembangan dari masa ke masa desain grafis terus mengalami perbaikan. Desain grafis memang hampir selalu digunakan dalam setiap aktivitas manusia, untuk itu banyak yang mulai melirik pekerjaan menjadi seorang desainer grafis.

PERKEMBANGAN DESAIN GRAFIS DI INDONESIA
Di Indonesia, desain grafis sangat diminati. Perkembangan desain grafis di Indonesia sangat signifikan dibanding sebelumnya. Buktinya telah banyak perguruan-perguruan tinggi negeri atau swasta bahkan kursus yang memiliki program-program studi yang mempelajari desain grafis lebih dalam. Pada tiap perguruan tinggi tersebut, semua hampir memiliki mata kuliah yang kemungkinan besar hampir sama satu dengan lainnya. Hal ini mungkin disebabkan karena desain grafis sendiri tidak hanya menghasilkan gambar, lukisan, atau bahkan tulisan semata, namun desain grafis mampu memberikan wawasan dan pengetahuan tentang perfilman, periklanan, packaging, dan lain-lain.
Saat ini, desain grafis sangat efektif untuk memberikan sarana-sarana yang mampu mengapresiasikan suatu kegiatan atau suatu acara, dapat memberikan contoh atau iklan dengan ilustrasi-ilustrasi yang menarik, serta mampu menghasilkan suatu rancangan produk dengan lebih maksimal. Desain grafis juga dapat menjadi sarana komunikasi dan informasi yang memberikan data yang lebih jelas, mampu menjadikan hiburan dan mengeksplorasi keahlian di bidang desain. Lantas bagaimana sih perkembangan awal desain grafis?
PERKEMBANGAN AWAL DESAIN GRAFIS
Diawali dengan Jurusan Reklame, Dekorasi dan Ilustrasi Grafik (REDIG) pada 15 Januari 1950 dengan nama Sekolah Toekang Reklame. Pada tahun 1969 bersamaan dengan berubahnya ASRI menjadi Sekolah Tinggi Seni Rupa Indonesia (STSRI), jurusan REDIG dipecah menjadi Jurusan Seni Reklame, Jurusan Seni Dekorasi dan Jurusan Seni Grafis.
Pada tahun 1972 STSRI “ASRI” menyelenggarakan ujian S-1 yang pertama kali untuk para BA Seni Reklame. Nama Jurusan Seni Reklame dipakai sampai tahun 1982. Pada tahun 1983 Jurusan Seni Reklame berubah menjadi Jurusan Desain Komunikasi. Pada tahun 1984 bersamaan dengan perubahan STSRI “ASRI” menjadi Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta melalui fusi dengan Akademi Musik Indonesia (AMI) dan Akademi Seni Tari Indonesia (ASTI). Jurusan Disain Komunikasi berubah menjadi Program Studi Disain Komunikasi Visual hingga saat ini.
Tahun 1967 dirintis Studio Grafis Jurusan Seni Rupa di FTSP ITB. Pada tahun 1973 dipecah menjadi Studio Seni Grafis dan Desain Grafis. Tahun 1984 Studio Desain Grafis berdiri sendiri. Pada tahun 1994 Studio Desain Grafis berubah menjadi Studio DKV dan pada tahun 1997 menjadi Program Studi DKV di bawah Departemen Desain. Tahun 2006 menjadi Program Studi DKV setingkat Jurusan di bawah fakultas.
Pendidikan Tinggi Desain Grafis berdiri di IKJ pada tahun 1977, di Universitas TRISAKTI tahun 1979, dan di UNS tahun 1981, serta desain grafis Universitas UDAYANA (UNUD) tahun 1981. Dan FSRD UNUD akhirnya menjadi ISI Denpasar setelah fusi dengan STSI Denpasar.
Pada era 1990 ditandai dengan berdiri DKV di STISI Bandung dan kemudian diikuti oleh UPH pada tahun 1994. Hingga sekarang sekitar 70an pendidikan tinggi Desain Grafis telah dan segera berdiri di Medan, Palembang, Jakarta, Bandung, Cirebon, Semarang, Yogyakarta, Salatiga, Solo, Malang, Surabaya, Bali, Makassar dan menyusul di beberapa kota lainnya. Saat ini beberapa universitas negeri eks IKIP bahkan eks IAIN telah dan berencana membuka jurusan/program studi Desain Grafis terutama yang mempunyai jurusan seni rupa.











REFERENSI



Komentar

Postingan populer dari blog ini

TRAPDOOR DAN BACTERIA

Evolutionary Computing (Algoritma Genetika)

Siklus Hidup ITIL / ITSM Lifecycle