Artikel Pengantar Teknologi Sistem Cerdas
KOMPUTER
KUANTUM
Komputer kuantum adalah alat hitung yang
menggunakan sebuah fenomena mekanika kuantum, misalnya superposisi dan keterkaitan, untuk melakukan operasi data.
Dalam komputasi klasik, jumlah data
dihitung dengan bit; dalam komputer kuantum, hal
ini dilakukan dengan qubit. Qubit adalah sebuah bit
informasi yang dapat menjadi 0 dan 1 secara bersamaan (keadaan superposisi).
Dengan demikian, sebuah komputer yang lebih banyak beroperasi dengan sebuah
qubit daripada dengan bit standar dapat melakukan perhitungan dengan
menggunakan kedua nilai secara bersamaan. Sebuah Qubyte, terdiri dari delapan
qubit dan dapat memiliki semua nilai dari 0 sampai 255 secara bersamaan.
"Sistem multi‐qubyte
memiliki kekuatan melebihi apa pun yang mungkin dengan komputer klasik"
(Quantum Komputer & Hukum Moore, hal.1).
Prinsip dasar komputer kuantum
adalah bahwa sifat kuantum dari partikel dapat digunakan untuk mewakili data
dan struktur data, dan bahwa mekanika kuantum dapat digunakan untuk melakukan
operasi dengan data ini. Dalam hal ini untuk mengembangkan komputer dengan
sistem kuantum diperlukan suatu logika baru yang sesuai dengan prinsip kuantum.
Ide mengenai komputer kuantum
ini berasal dari beberapa fisikawan antara lain Charles H. Bennett dari IBM,
Paul A. Benioff dari Argonne National Laboratory, Illinois, David Deutsch dari
University of Oxford, dan Richard P. Feynman dari California Institute of
Technology (Caltech).
Pada awalnya Feynman
mengemukakan idenya mengenai sistem kuantum yang juga dapat melakukan proses
penghitungan. Fenyman juga mengemukakan bahwa sistem ini bisa menjadi simulator
bagi percobaan fisika kuantum.
Pertama kali komputer kuantum
dengan CPU kuantum terpisah dari RAM kuantum. Superkonduktor arsitektur Von
Neumann membuka era komputasi kuantum.
Tahun 1946, pertama kali
komputer dinyalakan di University of Pennsylvania. Power prosesor besar ENIAC
(Electronic Numerical Integrator And Computer) membuat dunia tertegun. Dunia
baru menunggu di depan.
Namun ENIAC memiliki kekurangan
penting, hanya bisa diprogram oleh switch segudang dan memakan waktu
berminggu-minggu.
Kemudian Alan Turing, John Von
Neumann dan rekannya datang membawa solusi. Unit angka dan memori elektronik
terpisah yang menyimpan instruksi dan data sehingga pemrograman ulang apapun
dapat dilakukan relatif cepat, mudah dan elektronis.
Sampai saat ini telah dikemukaan
dua algoritma baru yang bisa digunakan dalam sistem kuantum yaitu algoritma
shor dan algoritma grover.
Sistem kuantum dapat beroperasi
pada keadaan terbelit. Belitan adalah istilah yang digunakan dalam teori
kuantum untuk menggambarkan cara bahwa partikel energi/materi dapat menjadi
berkorelasi, diduga dan diprediksi berinteraksi satu sama lain terlepas dari
seberapa jauh mereka berada. Keadaan ini tidak memiliki analogi klasiknya.
Keadaan terbelit, seperti pasangan EPR yang akan kita bahas segera, bertanggung
jawab atas sebagian besar pencapaian paralelisme sistem kuantum. Dengan
demikian, komputasi yang memanfaatkan paralelisme kuantum sering disebut
pengolahan informasi “belitan” yang disempurnakan (entanglement–enhanced
information processing ).
Setiap upaya untuk mengekstrak
informasi dari sebuah keadaan memerlukan pengukuran. Sayangnya, dalam komputasi
kuantum, pengukuran apapun mengganggu keadaan, sehingga menghancurkan
paralelisme kuantum. Pada dasarnya, kita dapat mengajukan satu, dan hanya satu,
pertanyaan tentang hasil yang dihasilkan oleh paralelisme kuantum sebelum
melakukan komputasi ulang. Selain itu, jenis pertanyaan terbatasi dan merupakan
subyek penelitian yang aktif. Peter Shor (Shor, 1997, hal.1.484) menemukan
pertanyaan tunggal terkait masalah pemfaktoran, namun para peneliti telah
menemukan pertanyaan yang demikian hanya untuk beberapa masalah.
Untuk pemfaktoran, paralelisme
kuantum memberikan peningkatan kecepatan sangat besar sehingga tidak mungkin
dijadikan menjadi komputasi praktis. Komputer kuantum juga secara eksponensial
lebih baik dari komputer klasik pada perhitungan sifat‐sifat sistem kuantum.
Perhitungan tersebut tampaknya hanya menjadi perhatian sekelompok fisikawan,
tetapi sebenarnya mereka akan berdampak luas bagi industri.
Hari ini hampir semua komputer
modern menggunakan desain Turing dan Von Neumann yang dijuluki dengan Von
Neumann architecture. Dunia tidak bisa diam dan para ilmuwan berpikir keras
mewujudkan era masa depan disebut komputer kuantum. Sifat-sifat aneh dunia
kuantum adalah sejumlah proses dilakukan secara paralel. Operasi kuantum jauh mengungguli
proses konvensional.
Sekarang, John Martinis di UC
Santa Barbara dan timnya mengungkap komputer kuantum pertama kali dengan unit
pengolahan informasi dan memori akses terpisah secara acak.
Mesin mereka adalah perangkat
superkonduktor yang menyimpan bit kuantum atau qubit sebagai counter-rotating
arus dalam sebuah sirkuit (memungkinkan qubit menjadi 0 dan 1 pada saat
bersamaan).
Qubit superkonduktor
dimanipulasi menggunakan gerbang logika kuantum, ditransfer menggunakan bus
kuantum dan disimpan dalam resonator microwave terpisah.
"Kami menyediakan optimisme bagi terwujudnya prosesor kuantum berskala besar didasarkan pada sirkuit superkonduktor," kata para peneliti.
"Kami menyediakan optimisme bagi terwujudnya prosesor kuantum berskala besar didasarkan pada sirkuit superkonduktor," kata para peneliti.
Matteo
Mariantoni et.al.
Walaupun komputer kuantum masih
dalam pengembangan, telah dilakukan eksperimen dimana operasi komputasi kuantum
dilakukan atas sejumlah kecil Qubit. Riset baik secara teoretis
maupun praktik terus berlanjut dalam laju yang cepat, dan banyak pemerintah
nasional dan agensi pendanaan militer mendukung riset komputer kuantum untuk
pengembangannya baik untuk keperluan rakyat maupun masalah keamanan nasional
seperti kriptoanalisis.
Telah dipercaya dengan sangat
luas, bahwa apabila komputer kuantum dalam skala besar dapat dibuat, maka
komputer tersebut dapat menyelesaikan sejumlah masalah lebih cepat daripada
komputer biasa. Komputer kuantum
mempunyai tingkat kecepatan tinggi dimana tingkat kecepatannya mencapai 3.600
kali lebih cepat dibandingkan kinerja komputer biasa. Selain itu prosesor yang
terdapat pada komputer kuantum menggunakan prosesor D-Wafe Two yang dapat
menunjukan pemanfaatan efek. Pemanfaatan efek ini lebih dikenal dengan julukan
terowongan kuantum. Berikut kelebihan dari komputer kuantum:
- Komputer kuantum merupakan jenis super komputer
yang menerapkan prinsip fisika kuantum
- Kriptografi dan
Algoritma Peter Shor misalnya untuk keamanan RSA (sistem keamanan
perbankan elektronik) ‐ kriptografi kunci
publik
- Komputer Kuantum di install fasilitas NASA atau
Badan Antariksa Amerika Serikat
- Google NASA mengggunakan komputer kuantum
bersamaan dengan diinstallnya fasilitas NASA sebelumnya.
- Komputer ini menggunakan GuBits atau lebih
dikenal dengan Quantum Bits
- Komputer ini menggunakan D-Wafe Two pada
pemakaian prosesornya
- Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) yaitu ”mistake
bound model for learning”
- Simulasi Molekular sangat penting untuk
pengembangan aplikasi simulasi pada bidang kimia dan biologi
REFERENSI
Komentar
Posting Komentar